Pada umumnya, gejala sakit batu empedu akan menimbulkan rasa sakit di bagian perut penderitanya. Adapun batu empedu sendiri berasal dari adanya endapan kolesterol yang kemudian mengeras dan membentuk seperti batu.
Gejala Sakit Batu Empedu
Sakit perut, hilang nafsu makan, warna urine berubah menjadi gelap adalah salah satu gejala dari sakit batu empedu. Terdapat beberapa gejala lainnya yang dapat merujuk ke penyakit batu empedu diantaranya seperti berikut:
1. Terdapat Batuan Pada Kantong Empedu
Salah satu gejala yang sering ditemukan dari penyakit ini yaitu adanya ‘batuan’ dalam kantong empedu penderita. Tentu, hal ini membutuhkan diagnosa medis dari dokter yang mengidentifikasinya melalui CT Scan.
Sejauh ini, diketahui terdapat 2 macam ‘batuan’ yang ditemukan dalam empedu. Kedua jenis ‘batuan’ ini memiliki ciri yang berbeda seperti berikut:
- Batu kolesterol, yaitu jenis ‘batuan’ yang memiliki warna kekuningan. Jenis ini disebabkan karena seseorang mempunyai tingkat kolesterol yang tinggi.
- Batu empedu pigmen, memiliki warna kecoklatan atau bisa juga hitam. Jenis ‘batuan’ ini terbentuk karena adanya penumpukan pigmen yang berasal dari kalsium murni bilirubin.
2. Rasa Nyeri Pada Perut
Gejala sakit batu empedu yang lain adalah rasa nyeri pada perut kanan atas yang disebut juga kolik bilier. Saluran Empedu bisa semakin terganggu jika ditemukan ‘batuan’ dalam jumlah banyak dan bentuk yang besar.
Sumbatan dari ‘batuan’ yang menyumbat kantung empedu dapat mengakibatkan cairan empedu terganggu sehingga tidak bisa mengalir dengan lancar. Dan karena sumbatan itulah cairan empedu tidak bisa sampai ke usus kecil secara maksimal.
Karena sumbatan itulah, para penderita biasanya merasakan sakit pada perut bagian kanan atas tempat dimana empedu berada. Biasanya, penderita akan merasakan sakit semacam ini ketika malam hari apalagi setelah makan dengan porsi yang besar.
Biasanya, gejala ini berlangsung sekitar 30 menit sampai dengan 1 jam. Setelah rentan waktu tersebut, nyeri bisa saja terus berlanjut dengan intensitas yang lebih rendah dari sebelumnya.
3. Muntah Dan Mual
Karena adanya ‘batuan’ pada kantong empedu, menyebabkan radang pada bagian empedu. Pada kondisi yang lebih parah, kantung empedu bisa saja menyebabkan jaringan parut serta kaku.
Dan karena hal tersebut, membuat penderita mengalami mual, muntah, bahkan diare tingkat kronis. Gejala semacam ini pada umumnya juga dialami oleh penderita radang pankreas atau yang disebut juga pankreatitis.
Komplikasi Penyakit
Mengingat penyakit ini menyerang area pencernaan, tentu berpotensi untuk menimbulkan adanya komplikasi. Jika batu empedu sudah menginfeksi kantung dan saluran empedu, maka besar kemungkinan seseorang akan menderita penyakit komplikasi berupa demam.
Apabila batu empedu sampai menutupi jalannya aliran bilirubin maka bisa menyebabkan seseorang tersebut mengalami penyakit kuning. Beberapa tanda-tandanya seperti merubah bagian putih pada mata, kuku dan kulit menjadi kekuningan.
Jika kondisi sudah semakin memburuk, maka penderita akan merasakan badan gatal-gatal. Hal ini bisa terjadi karena terjadi peradangan yang kronis pada hati serta kantung empedu. Rasa gatal-gatal tersebut disebut juga dengan rangsangan pruritogenik.
Pencegahan dan Pengobatannya
Umumnya, upaya penanganan terhadap penyakit batu empedu adalah dengan melakukan operasi kantung empedu atau kolesistektomi. Sebenarnya, terdapat upaya penanganan melalui obat-obatan namun jarang dilakukan karena tingkat keefektifannya yang masih kurang untuk mengobati batu empedu.
Sementara untuk upaya pencegahannya sendiri, dapat dilakukan dengan makan makanan yang mengandung tinggi serat. Selain itu, makanan yang berminyak ataupun bersantan harus sebisa mungkin untuk dihindari.
Bukan hanya dari segi makanan, upaya pencegahan juga dapat dilakukan dengan pembatasan minum minuman yang mengandung alkohol. Konsumsi cairan juga perlu ditingkatkan disertai dengan olahraga teratur dan menghindari diet ketat.
Itulah beberapa gejala sakit batu empedu yang tentunya penting untuk diketahui. Ada baiknya untuk segera memeriksakan hal tersebut ke dokter apalagi jika sudah berlangsung lebih dari 8 jam disertai menggigil dan demam.