Kunir dikenal luas sebagai bumbu dapur berwarna kuning yang khas. Namun, ada variasi lain yang mungkin kurang dikenal oleh sebagian besar orang, yaitu kunir putih. Dimana, manfaat kunir putih untuk kesehatan ini cukuplah beragam.
Berbeda dengan popularitas kunyit kuning, kunyit putih (Curcuma zedoaria) memiliki nilai kesehatan yang signifikan namun sering terlupakan. Kunyit putih tumbuh subur di wilayah Asia seperti Thailand, Tiongkok, dan Indonesia, dan juga dikenal sebagai kunir putih.
Dari bagian batang hingga akarnya, tanaman ini terbukti memiliki beragam manfaat kesehatan yang berasal dari kandungan kurkuminoid dan terpenoid, yang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Meskipun belum sepopuler kunyit kuning, kesadaran akan manfaat kunyit putih semakin meningkat dalam masyarakat.
Untuk itu, dalam uraian ini akan diberikan beberapa manfaat dari salah satu rempah ini. Berikut diantaranya:
1. Mencegah Gigitan Nyamuk
Penelitian telah menunjukkan bahwa kunyit putih mengandung minyak yang memiliki sifat alami untuk menyingkirkan nyamuk. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai metode preventif terhadap gigitan nyamuk, terutama jenis Aedes aegypti dan Anophelus dirus, yang dikenal sebagai pembawa penyakit demam berdarah dan malaria.
2. Mengurangi Peradangan
Kurkuminoid, senyawa aktif yang terdapat dalam kunyit putih, telah terbukti memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan dan mengurangi rasa nyeri. Keunggulan ini berasal dari kemampuan kunyit putih dalam menghasilkan efek antiradang dan analgesik yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
3. Mengurangi Nyeri Saat Menstruasi
Manfaat kunir putih untuk kesehatan yang selanjutnya yakni dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri pada saat menstruasi. Kunyit putih memiliki senyawa kurkumin yang telah terbukti memiliki efek relaksasi pada otot rahim.
Sehingga dapat mengurangi kemungkinan kram perut saat menstruasi. Salah satu metode yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh manfaat tersebut adalah dengan meracik kunyit putih menjadi ramuan tradisional.
4. Melindungi Tubuh dari Stres Oksidatif
Beberapa penelitian telah mengungkap bahwa kunyit putih memiliki kandungan antioksidan yang tinggi serta efek antiinflamasi yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dari berbagai penyakit kronis yang disebabkan oleh paparan radikal bebas.
Kunyit putih diketahui memiliki khasiat antioksidan yang signifikan karena mengandung senyawa-senyawa seperti flavonoid, phenol, tanin, dan saponin dalam jumlah yang melimpah.
5. Menurunkan Risiko Penyakit Kanker dan Tumor
Salah satu komponen yang terdapat dalam kunyit putih adalah zerumbone, yang telah terbukti memiliki sifat antikanker yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit kanker, seperti kanker ovarium, kanker payudara, dan leukemia.
Di sisi lain, polisakarida yang terdapat dalam kunyit putih juga memiliki potensi antitumor yang diyakini dapat menghambat perkembangan tumor dan sarkoma pada jaringan lunak tubuh. Walaupun demikian, penelitian mengenai kedua manfaat ini baru sebatas penelitian laboratorium dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
6. Melawan Radikal Bebas
Senyawa radikal bebas dikenal sebagai agen yang berpotensi membahayakan kesehatan, meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kunyit putih, yang mengandung senyawa kurkumin, dapat mengatur aktivitas enzim yang bertanggung jawab untuk menetralkan radikal bebas.
Kurkumin bertindak sebagai antioksidan yang efektif dengan kemampuannya menghambat produksi radikal bebas oksigen, sambil juga memperkuat sistem pertahanan antioksidan tubuh.
Dengan efek ini, antioksidan dapat lebih mudah menembus penghalang darah-otak, memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kerusakan sel saraf. Hal ini berpotensi memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan otak dengan mengurangi risiko dampak negatif dari faktor-faktor eksternal.
Itulah uraian terkait dengan beberapa manfaat kunir putih untuk kesehatan yang perlu diketahui. Sehingga kunir jenis ini sebenarnya memiliki manfaat yang tak kalah banyak dari kunir biasa.