Rasa gelisah yang disertai dengan denyut jantung yang cepat adalah sensasi yang tak menyenangkan. Meskipun umum terjadi pada banyak orang, pemicunya dapat bervariasi. Lantas apa penyebab jantung berdebar ini?
Sensasi denyut jantung yang meningkat adalah respon alami tubuh saat menghadapi situasi cemas atau melakukan aktivitas fisik yang berat, seperti berolahraga. Gejala ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya.
Faktor pemicu dari kegelisahan dan peningkatan denyut jantung dapat berbeda-beda pada tiap individu. Untuk itu, dalam uraian ini akan diberikan beberapa penyebab yang menjadi pemicu jantung berdebar:
1. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi ketika hormon tiroid melonjak secara signifikan, menyebabkan aktivitas tubuh yang berlebihan. Gejala yang muncul mencakup detak jantung yang cepat, kegelisahan yang konstan.
Kemudian gejala lain yang dapat dirasakan adalah kelelahan yang tidak wajar, masalah tidur, kelemahan otot, dan peningkatan keringat. Selain itu, beberapa individu yang terkena juga berisiko mengalami fibrilasi atrium, di mana irama jantung tidak stabil.
2. Dehidrasi Berat
Gelisah dan detak jantung yang cepat bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk dehidrasi parah dan kondisi demam. Ketika tubuh kehilangan banyak cairan karena dehidrasi, keseimbangan cairan tubuh terganggu, yang dapat mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.
Di sisi lain, ketika seseorang mengalami demam, jantung berdetak lebih cepat sebagai respons terhadap peningkatan suhu tubuh. Ini terjadi karena jantung berusaha lebih keras untuk mengalirkan darah dengan cepat ke seluruh tubuh demi menanggapi kenaikan suhu tubuh yang abnormal.
3. Pengaruh Obat-obatan
Apa penyebab jantung berdebar ini dapat timbul setelah mengkonsumsi berbagai jenis obat. Ini termasuk obat-obatan yang tersedia secara bebas di pasaran, termasuk obat stimulan, suplemen herbal, obat penurun berat badan, dekongestan, dan inhaler untuk asma.
Sementara itu, beberapa jenis obat seperti obat asma, antibiotik, antihistamin, obat penurun tekanan darah, dan antidepresan dapat menyebabkan gejala gelisah dan denyut jantung yang tidak teratur.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan jenis obat-obatan ini hanya dengan pengawasan langsung dari tenaga medis yang berkualifikasi, seperti seorang dokter.
4. Serangan Panik
Ketika menghadapi serangan panik, gejala yang dialami dapat meliputi detak jantung yang cepat, tubuh berkeringat, kehilangan kesadaran, kelemahan otot, rasa mual, dan getaran. Selain itu, individu yang mengalami serangan panik mungkin merasa tidak memiliki kendali atas diri mereka sendiri dan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Serangan panik merupakan suatu gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengalami tingkat kecemasan yang sangat tinggi. Kecemasan ini bisa muncul tiba-tiba atau dipicu oleh situasi tertentu, seperti tekanan, ketakutan, atau kelelahan.
5. Perubahan Hormon pada Wanita
Fluktuasi hormon yang berlangsung selama siklus menstruasi, kehamilan, dan masa menopause dapat menyebabkan peningkatan detak jantung yang terasa. Misalnya, selama masa menopause, perubahan dalam kadar hormon estrogen dapat memicu gejala hot flashes yang seringkali dikaitkan dengan peningkatan denyut jantung.
Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan, menstruasi, dan menopause juga dapat mengakibatkan jantung berdebar. Meskipun umumnya tidak mengancam jiwa dan bersifat sementara, kondisi ini tetap memberikan sensasi yang tidak nyaman.
Itulah jawaban dari sebuah pertanyaan terkait dengan apa penyebab jantung berdebar. Sehingga penyebab tersebut bisa dihindari dan juga diwaspadai ketika sudah mengalami beberapa tanda terkait dengan jantung berdebar tersebut.