Penyebab gatal pada vagina biasanya disebabkan oleh banyak faktor, seperti kondisi kulit yang kering dan infeksi jamur, hingga berbagai faktor lainnya. Tentu saja hal ini akan mengganggu kenyamanan, apalagi saat beraktifitas.
Penting untuk mengetahui penyebabnya agar bisa menghindari hal-hal yang menjadi pemicu gatal pada vagina. Apa saja? Simak artikel ini hingga selesai karena akan membahas tentang gatal penyebab pada vagina dan pencegahannya.
Penyebab Gatal Pada Vagina
Di bawah ini adalah beberapa penyebab gatal pada vagina, penting mengetahuinya agar bisa menghindari hal yang bisa memicu terjadinya gatal yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
1. Infeksi Jamur
Jamur Candida albicans adalah jenis yang paling sering menjadi penyebab infeksi pada organ intim wanita, biasanya ketika buang air kecil akan terasa sakit. Rasa gatal juga biasa terjadi karena infeksi jamur yang semakin menyebar.
Selain itu, rasa gatal yang terjadi akibat infeksi jamur ini dapat disertai dengan rasa sensasi terbakar pada area genital juga keluarnya keputihan berupa cairan kental kental yang menyerupai keju cottage.
2. Kondisi Kulit yang Kering
Kulit yang kering pada area vagina dapat menyebabkan gatal dan iritasi. Hal ini bisa saja terjadi akibat faktor lingkungan seperti terkena paparan cahaya matahari yang berlebih atau penggunaan sabun yang tidak cocok.
3. Reaksi Alergi
Banyak orang mengalami reaksi alergi terhadap bahan kimia yang terdapat dalam produk perawatan tubuh seperti sabun, deterjen, atau krim. Reaksi alergi ini dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada vagina.
4. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri pada vagina juga dapat menyebabkan gatal pada area intim. Bakteri vaginosis adalah bakteri jenis infeksi yang paling umum terjadi pada wanita. Infeksi ini biasanya menyebabkan cairan yang berbau tidak sedap dan gatal di sekitar vagina.
5. Infeksi menular seksual (IMS)
Penyebab gatal pada vagina juga bisa disebabkan karena infeksi menular seksual, seperti herpes genital yakni virus yang menyebar melalui kontak kulit selama hubungan seksual, atau trichomoniasis yakni infeksi parasit yang bisa menular melalui kontak fisik saat berhubungan seksual.
6. Kondisi Medis
Psoriasis adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan sel-sel kulit mati menjadi menumpuk kemudian muncul pada permukaan kulit, sehingga terbentuk ruam yang kering dan bersisik, kondisi ini dapat menjadi penyebab gatal dan rasa tidak nyaman pada area genital.
7. Mati haid
Kebanyakan, kulit vagina pada wanita yang sudah berhenti menstruasi berbeda dengan yang belum, saat menopause kulit vagina menjadi lebih tipis dan kering karena terjadi penurunan kadar estrogen. Hal ini dapat menyebabkan gatal pada daerah intim.
Tindakan Pencegahan
Setelah mengetahui penyebabnya, penting juga mengetahui cara untuk mencegah timbulnya kembali rasa gatal di vagina. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah gatal pada vagina antara lain:
- Cuci area genital secara teratur dengan air, gunakan sabun yang lembut, dan pastikan area tersebut kering dengan baik setelah dicuci.
- Hindari penggunaan produk perawatan tubuh yang mengandung pewangi, pewarna, atau bahan yang mengandung bahan kimia keras sejenisnya yang bisa mengiritasi kulit area vagina.
- Pakailah celana yang longgar dengan kain lembut agar bisa menyerap keringat dengan baik, sehingga tidak menimbulkan iritasi dan ruam pada area genital.
- Memakai kondom saat berhubungan seksual, bisa membantu dalam mencegah penyebaran penyakit infeksi menular, yang bisa menjadi penyebab gatal pada area genital.
- Hindari penggunaan produk douching atau penyemprot vagina yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami pada area genital dan memicu infeksi.
- Konsumsi makanan sehat seperti yang bisa membantu menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuh dapat memperkuat pertahanan tubuh terhadap infeksi.
- Banyak minum air putih juga bisa membantu menjaga kelembaban kulit sehingga mencegah dehidrasi tubuh yang dapat menyebabkan kulit kering dan gatal.
Namun jika penyebab gatal pada vagina yang dirasa cukup parah, ada baiknya segera datangi dokter dan lakukan konsultasi untuk mendapatkan pengobatan sesuai diagnosa yang tepat.
Jangan malu atau ragu berkonsultasi dengan dokter, karena mengabaikan gejala dapat menyebabkan masalah yang lebih serius pada kesehatan reproduksi.